Surat peringatan kepada Presiden Soeharto dikirim 1997: “Dalam mimpi saya melihat 26 Desember 2004 Asia Selatan bakal diguncang gempa 8.9 skala richter. Juga bisa terjadi tsunami setinggi 10 meter, dari Provinsi Aceh, India, Malaysia…, 100 ribu jiwa terenggut.”
Peramal jitu Prof. Jucelino Nobrega da Luz telah membuktikan banyak prediksinya benar-benar terjadi. Ia pernah mengirim surat kepada Putri Diana bahwa dia akan tewas dalam kecelakaan mobil sebelum tahun 2000. Pada 1989 dia mengingatkan Presiden USA, “Tanggal 11 September 2001 gedung WTC akan diserang.”
The Epoch Times; Era Baru; Jucelinodaluz; Blog Berita
Selama ini peramal hebat yang kuketahui dan kukagumi hanyalah Nostradamus. Aku membaca buku-buku yang mengulas tentang ramalannya. Nostradamus, dokter kelahiran 1503, meramalkan banyak peristiwa dunia, mulai politik, perang, hingga bencana alam. Ciri khas ramalannya adalah berbentuk “sajak yang aneh”. Pada hampir semua ramalan, dia tidak menyebut tanggal secara persis, juga tidak menyebut lokasi secara persis; dia hanya menuliskan petunjuk dan simbol-simbol. Tapi para ahli menganalisa dan kemudian membenarkan banyak ramalannya telah terbukti terjadi, dan masih banyak lagi yang akan terjadi di abad ini.
Tapi peramal asal Brasil, Jucelino Nobrega da Luz [lihat foto], seorang guru yang kini masih hidup, memiliki kelebihan dibandingkan Nostradamus. Jucelino meramal dengan menyebut tanggal dan lokasi secara persis. Berikut ini Blog Berita mengutip ramalan-ramalan Jucelino yang telah terbukti dan ramalan lainnya yang akan terjadi pada 2008, 2009, dan selanjutnya, yang diterjemahkan Era Baru dari Jucelinodaluz, The Epoch Times, dan sumber-sumber Internet.
Ramalan 80 ribu kasus yang mengejutkan dunia
Jucelino Nobrega da Luz adalah orang Brasil, lahir tahun 1960, profesinya saat ini ialah guru sekolah, dan dengan istri serta kedua anaknya menjalani hidup yang sederhana, ia adalah penduduk kota yang sangat biasa. Peristiwa yang ia ramalkan disertai tanggal, bulan, tahun kejadian bencana besar dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Selain itu agar di kemudian hari jikalau terdapat pihak ketiga yang meragukan kesahihan ramalannya, Jucelino selalu mempublikasikan ramalan dengan tanggal dan peristiwa kejadian, meminta untuk disahkan biro notaris atau jawatan pos negara, sehingga memudahkan pihak lain melakukan pemeriksaan.
Ada yang bertanya kepadanya pada umur berapa ia mulai punya firasat mimpi, ia menjawab sejak usia sembilan tahun, dimulai pada tahun 1969. Sehari ia terkadang bermimpi 3 hal, juga pernah bermimpi 9 hal, setiap hari jumlah yang ia mimpikan tidak sama. Ia berkata, firasat mimpi yang ditemuinya selalu muncul dengan alami di dalam situasi mimpinya, sama sekali bukan ia sendiri yang memilihkannya. Jucelino dikala berusia 19 tahun berjumpa dengan orang suci peramal terkenal di Brasil, Franciscoshabiz, sesudah itu bencana dan peristiwa berskala dunia secara berangsur bertambah di dalam firasat mimpi. Franciscoshabiz pernah dua kali dinominasikan sebagai peraih hadiah Nobel perdamaian, ia adalah ahli supra natural tersohor, juga adalah seorang dermawan. Kejadian yang diramal Jucelino sudah melebihi 80.000 kasus.
Tanggal 4 Maret 1997, surat peringatan yang dikirim via pos kepada Lady Diana, “Saya menerima informasi dari Tuhan, ada orang berniat jahat merencanakan skenario kecelakaan mobil terhadap anda, jiwa anda juga bisa mengalami bahaya, tujuh malaikat mengatakannya demikian kepada saya. Kemungkinan anda akan tewas di dalam kecelakaan mobil kali ini, namun para pakar barangkali bisa menganggapnya sebagai human error saat berkendara dan mengurusinya sebagai kejadian kecelakaan, akan tetapi mereka salah sama sekali. Pembunuhnya ada di dekat anda… peristiwa pembunuhan ini kemungkinan terjadi sebelum tibanya tahun 2000.”
Jucelino juga pernah mengirimkan surat peringatan tersebut per pos kepada tiga media cetak besar Inggris yakni Times, Daily Telegraph dan Guardian, tetapi hingga hari ini tidak pernah diberitakan. Peristiwa kecelakaan mobil terjadi setelah lima bulan sejak terkirimnya surat peringatan yakni tanggal 31 Agustus 1997, persis seperti uraian ramalan bahwa pada akhirnya diselesaikan dengan sembrono sebagai human error dalam berkendara.
Tahun 1989, sebuah surat peringatan dikirim kepada Presiden Amerika dan kedutaan Inggris tertanggal 26 Oktober 1989 per pos dan tercatat di kantor notaris Klicheeba di kota Palana. Di dalam surat tersebut juga diramalkan bahwa tahun 1993 untuk kali pertama WTC bakal diserang, meskipun tidak dinujum tanggal serangan, namun serangan kedua kalinya dengan sangat jelas disebutkan pada tanggal 11 September 2001. Serangan pertama WTC terjadi tiga setengah tahun sesudah surat peringatan diterima yakni tanggal 26 Februari 1993, suatu kasus peledakan areal parkir yang menimbulkan korban tewas dan terluka, sedangkan serangan kedua terjadi pada 12 tahun kemudian yakni 11 September 2001, “Kasus serangan 911 dilakukan serentak oleh banyak teroris” yang telah menggemparkan dunia.
Yang membuat orang terkejut dan terheran-heran ialah di dalam surat peringatan itu juga tercatat: Sesudah serangan kedua terhadap WTC, meletus perang Afghanistan dan Irak, setelah Irak terkalahkan, Presiden Saddam Hussein melarikan diri dan bersembunyi di wilayah Irak tengah di kota Ad Dawr dan lain sebagainya, juga diramal dengan terperinci. Surat peringatan itu juga dikirim per pos kepada ayah presiden sekarang George Bush. Surat peringatan ramalan per tahun 1989 tersebut ditulis 9 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1998 dan dikirim ulang kepada Presiden Clinton.
Dalam surat tersebut disampaikan: “Saya sangat mengkhawatirkan bencana yang dulu telah saya lihat dalam mimpi, itu adalah kaum teroris melancarkan serangan terhadap pulau Manhattan, gedung jangkung dikepung oleh api raksasa yang datang dari langit. Mungkin saja ada orang mengira bahwa ini sedang berkelakar dan tidak menganggapnya serius, akan tetapi mutlak bukan lelucon, oleh karena itu saya mengirim surat kepada media utama Amerika, berharap mereka bisa mempublikasikan surat peringatan ramalan saya.”
Peristiwa besar semacam itu bisa berdampak kepada masyarakat, Jucelino biasanya mempublikasikannya sebelum kejadian, ia tidak saja menghubungi yang bersangkutan, bahkan isi yang sama dia kirim bersamaan ke media massa dan sebagainya. Namun sampai sekarang nyaris tak ada media massa yang mau menerima permintaannya untuk menyiarkan kepada khalayak. Demikian pula agen berita Miami Herald yang menerima surat peringatan itu membalas kepada Jucelino:
”Di dalam surat anda yang dikirim kepada kami per tanggal 26 Oktober 1989, diramalkan bahwa gedung WTC pada tanggal 11 September 2001 akan mengalami serangan kaum teroris, terhadap ramalan ini agen berita kami memberikan apresiasi. Selain itu anda juga di dalam surat tersebut meramalkan Amerika bisa terjadi 2 kali perang, akhirnya bisa bertempur melawan Irak, juga Saddam melarikan diri. Sayang sekali kami tidak bisa mempublikasikan isi berita seperti itu, karena kami khawatir bisa menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat….”
Mengenai lokasi persembunyian Saddam, sesudah peristiwa terjadi pada 13 September 2001, pos yang disampaikan kepada Presiden Amerika George Bush dengan sangat detail diceritakan tentang “lokasi persembunyian Saddam, di sebelah luarnya terdapat sebuah poster tentang bahtera nabi Nuh, di tepi sungai Tigris terdapat sebuah lobang, di atasnya ditutupi dengan papan kayu dan karpet imitasi, aksesnya dikamuflasekan dengan batu bata, tanah dan sampah.”
Namun vonis mati Saddam dan Irak pasca Saddam dipenuhi kekalutan di dalam negeri. Berkaitan dengan ramalan Jucelino ini, tanggal 29 Mei 2006 telah dikirim kali ketiga kepada Radio Pass FM Indonesia yang berada di Jakarta, isi seluruhnya cocok, sebagai berikut: ”Menurut pengadilan Irak, Saddam di vonis bersalah, dan kemungkinan dieksekusi mati pada tanggal 30 Desember 2006. Dengan demikian seluruh negeri Irak akan terjadi pertikaian, dan akan terjadi banyak korban jiwa.”
Pemerintah Indonesia membalas suratnya soal Tsunami Aceh
Surat peringatan terawal yang dikirim ialah 8 tahun sebelum terjadi Tsunami di Aceh tahun 2004, tepatnya pada tanggal 16 September 1996 lalu, dikirim per pos kepada duta besar India di Brasilia, ibu kota Brasil. Di dalam surat tersebut diramalkan bahwa tanggal 26 Desember 2004 pagi hari di propinsi Aceh, Indonesia bakal terjadi gempa bumi 8,9 skala Richter, Indonesia dan India diterjang Tsunami setinggi 10 meter itu. Surat peringatan kepada presiden Indonesia Soeharto dikirim per tanggal 30 April 1997, isi surat tersebut: “Saya di dalam mimpi melihat tanggal 26 Desember 2004 pagi hari jam 7, Asia Selatan bakal diguncang oleh 8.9 skala richter gempa besar, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi tsunami setinggi 10 meter, area penyebarannya dimulai dari propinsi Aceh, Indonesia, India, Malaysia, Sri Langka, Thailand, Maldivas, Bangladesh dan sebagainya bahkan mencapai hingga Mauritius. Dan bakal ada 100.000 jiwa terenggut…”
Alhasil, gempa bumi sesuai ramalan di dalam surat peringatan tersebut terjadi pada pagi hari jam 7.58 tanggal 26 Desember 2004, angka tewas melebihi 200. 000 orang, gelombang tsunami tertinggi mencapai 30 meter, ada banyak sekali orang raib ditelan tsunami yang menerjang pantai. Para kedubes seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan lain-lain, juga telah menerima surat yang sama, surat resmi tersebut semuanya terlampiri stempel jawatan pos terkait. Selain itu Jucelino juga menerima surat ucapan terima kasih dari berbagai kedubes atau pejabat sekretariat kepresidenan negara bersangkutan.
Surat ucapan terima kasih dari kantor kepresidenan berisi keluhan sebagai berikut: “Mengenai gempa bumi dan tsunami jikalau sampai terjadi pada tahun 2004, demi menghindari terjadinya bencana yang mengerikan ini, ada banyak hal terpaksa harus kami lakukan, namun kami juga merasa tak berdaya.” Selain itu, isi surat balasan sederhana berasal kedubes Indonesia: “… kami akan menyampaikan isi surat anda kepada negara kami, apabila ada berita lain yang hendak disusulkan, jangan ragu-ragu menyampaikan.”
Dari situ bisa diketahui, 8 tahun sebelum bencana terjadi, Jucelino sudah meramalkan bakal ada gempa bumi super-besar dan tsunami besar melanda kawasan Asia Selatan dengan korban tewas melebihi 100.000 orang. Jucelino secara parsial telah mengirim surat resmi, pemberitahuan dengan detail tentang tahun, bulan, tanggal dan waktu kejadian, kepada negara-negara yang bakal tertimpa bencana, namun pada kenyataannya tiada langkah-langkah pencegahan efektif apapun yang dilakukan.
Peristiwa teror berulang kali dan serentak di London
Diramal pada tanggal 19 Maret 2004, dan pada tanggal 7 Juli 2005 di tiga tempat Metro (kereta api bawah tanah) dan halte bis di London, berturut-turut terjadi peristiwa peledakan bom, menyebabkan tewasnya 54 orang warga kota dan pelaku peledakan. Surat yang dikirim Jucelino kepada surat kabar Daily Telegraph dan kedubes Inggris yang bertempat di St. Pauli berbunyi: “Saya telah mengabarkan kepada PM Anthony Charles Lynton Blair, di negara anda bakal terjadi sebuah peristiwa peledakan bom seberat 500 kg yang digunakan oleh teroris, tolong lakukan penjagaan dan kewaspadaan di bandara dan lokasi vital lainnya.”
Kejadian tersebut secara tidak lazim mundur 4 bulan hingga 1 tahun baru terjadi, akan tetapi makna peristiwa teror persis sesuai dengan ramalan yang disampaikan yakni ledakan akibat penggunaan bom berukuran besar. Peristiwa seperti ini, dalam ramalan Jucelino, ada yang terjadi sebelum atau beberapa bulan hingga 1 tahun sesudahnya, oleh karena itu diperlukan penggunaan hati dalam pemecahan ramalannya.
Namun, yang paling tidak di mengerti, 11 tahun sebelum peristiwa peledakan ini terjadi, yakni pada tanggal 4 April 1994, Jucelino mengirim surat resmi lewat pos untuk kedubes Inggris dan dengan sangat jelas diramalkan, pada tgl 7 Juli 2005 bakal terjadi peristiwa serangan oleh teroris. Ternyata poin utama surat resmi terbuka ini ialah hendak membantu anak lelaki Brazil yakni Jean Charles de Menezes agar lolos dari bencana, namun pada kenyataannya ia tewas dalam kasus peledakan London tersebut.
Ketika itu, perihal tanggal peristiwa teror dengan tanggal Menezes mengalami pembunuhan secara bersamaan ditulis Jucelino dan terkirim melalui pos kepada duta besar Inggris, isi surat ramalannya: “Pemuda berusia 21 tahun, Jean Charles de Menezes barangkali bisa tewas karena salah sasaran, tanggal 22 atau 23 Juli tahun 2005 antara Metro Stockwell atau London, ia disangka oleh polisi sebagai anggota teroris dan ditembak 5 kali oleh polisi hingga terluka parah dan tewas. Tanggal 7, 21-23 Juli 2005 bisa terjadi peristiwa penyerangan oleh anggota teroris.”
Pada akhirnya persis sesuai dengan isi ramalan Jucelino pada tahun 1994, tanggal 7 Juli 2005, di tiga lokasi di Metro, London, dan halte bis secara bersamaan telah terjadi peristiwa teror, ada 50 orang lebih menjadi korban. Selain itu pada tanggal 21 juga terjadi satu peristiwa teror lainnya yang bisa digagalkan, barangkali juga adalah tindakan sebuah gerombolan teror, para teroris mungkin merencanakan bergerak pada tanggal 23, namun karena tanggal 21 gagal, maka itu kejahatan tanggal 23 tiba-tiba dihentikan.
Meninggalnya Paus diramal tepat tanggal 2 April 2005
Tentang kondisi penyakit Paus Johannes II yang semakin memburuk dan peringatan tentang kematiannya, dari tahun 2001 hingga dua bulan sebelum Sri Paus wafat, Jucelino pernah mengirimkan banyak surat dan SMS kepada Sri Paus, bulan November 2004, lima bulan sebelum wafatnya Sri Paus, isi surat ramalan Jucelino: “Sangat disayangkan, penyakit Sri Paus pada tanggal 30 Maret 2005 semakin memburuk lagi, jikalau terus-terusan seperti ini, barangkali pada tanggal 2 April 2005 karena kambuh akan wafat.”
Jucelino juga pernah menulis surat peringatan kepada Jepang, isi yang begitu cermat dan ketepatan ramalan yang patut dipuji, kita seolah-olah seperti mengalami kenyataan. Jucelino mengirimkan per pos semua surat peringatan ramalannya ke perwakilan atau kedubes yang mewakili pemerintahan politis, juga kepada media massa besar, kenyataannya di antaranya juga mengandung beberapa surat resmi ditujukan kepada Jepang tentang ramalan penting. Isi ramalan yang perlu ditampilkan antara lain: Kaisar Hirohito mangkat, peristiwa penebaran racun ganas di kereta api bawah tanah oleh Aum Shinrikyo, gempa bumi besar di OsakaKobe yang menelan korban lebih dari 5.000 orang tewas dan gempa Chūetsu dengan gempa susulannya yang tak putus-putusnya berlangsung selama lima bulan.
“Saya melihat di stasiun Metro, Tokyo, terjadi sebuah peristiwa penebaran racun keji mematikan, sarin, oleh sebuah kelompok agama baru yang menyebut dirinya sebagai agama Aum Shinrikyo.” Ramalan ini pada bulan Agustus 1989 dikirim bersamaan masing-masing kepada sang kaisar dan pihak kepolisian Jepang, akan tetapi tidak pernah diperoleh respon apapun dari mereka.