Kedua ö
Jalan yang berliku untuk sampai ke goa mistis itu akhirnya diketemukan juga. Sesampainya disana, Sakura dan Kevin memasukinya. Di ujung lorong itu hanya ada pintu yang bertuliskan mantra-mantra sihir juga ada lambang tongkat perbentuk bintang yang dilingkari cahaya. Tapi saat Sakura menyentuhnya, pintu itu tiba-tiba terbuka sendiri.
Dibalik keheranan Sakura dan Kevin , dibalik pintu itu pun menunjukkan keheranannya. Dan disitulah, ada sebuah lingkaran sihir di bagian bawah goa dan dinding-dinding goa.
“Ini terkesan terlalu mistik, gak realistis deh...” Kevin mulai protes. Mungkin karena dia gak bergitu suka sama hal-hal yang berbau mistik. Sedangkan Sakura ...
“Gak kali, mungkin ada satu kemungkinan kita bakal ngebuka satu pintu lagi.”
“Maksud loe?” Kevin mulai bingung dengan tingkah Sakura. Memang sih rada beda suasananya dari sebelum dibuka pintu yang satunya lagi.
Ruangan di bagian ligkaran sihir tidak gelap melainkan terang benderang. Sakura melanjutkan langkahnya ke arah lingkaran sihir itu. Rasa keingintahuannya muncul dengan dasyatnya. Kevin juga menghampiri Sakura dengan langkah yang rada ragu.
“Ra, gak apa-apa nih kita ke tengah lingkaran ini?”
Sakura menengok ke arah Kevin “Why not? Udah jauh-jauh dari Villa ke sini kenapa kita gak coba ungkapin suatu hal kemungkinan yang bakal terjadi disini?”
Dibukanya buku tersebut, lembaran pertama memang terlihat kosong tapi tiba-tiba ada kata-kata yang muncul.
“Karzennzek Harcom L-lol-a Marfect Ilword
“Hmm, gimana kalau kita coba sebutin aja kata-katanya.”
“Tapi kalo terjadi suatu hal, gue gak tanggung ya...”
Sakura langsung mengangguk dasyat, sepertinya dia sudah gak sabar lagi ingin mengetahui kelanjutan petualangannya.
“Karzennzek Harcom L-Lol-a Marfect Ilword Operendet Harfa Youleracta ” mereka berdua menyebut kata-kata itu berbarengan, yaah mungkin sedikit cekcok saat mengucapkanya.
Tak ada reaksi, Sakura dan Kevin saling berpandangan. Mereka menunjukkan wajah heran yang luar biasa karena kayaknya yang ada disini mustahil semua.
Sakura tetap memegang bukunya dan Kevin yang sepertinya udah BT disini langsung mengajak Sakura pergi. Mau gak mau karena Sakura merasa gak berhasil, jadinya dia kut Kevin juga. Tapi sesaat dia keluar dari goa itu, perasaan Sakura semakin gak menentu. Perlahan-lahan kepalanya menghadap ke pintu depan goa itu. Dilihatnya dengan seksama, dengan perlahan-lahan matanya menelusuri sekeliling goa itu. Goa yang kayaknya gak pernah di rawat and udah berlumut itu serasa mengatakan Sakura dan Kevin gak boleh pergi.
Tapi langkah Sakura untuk meninggalkan goa itu sudah mantap. Sakura hanya membawa buku tua yang ada di goa. Warnanya cokelat, tapi udah tua banget! Kertasnya aja berwarna coklat kemudaan. Bagian sampul gak ada tulisan apa-apa, cuma ada logo lingkaran sihir ditengahnya.
Loh, kok sekarang rasanya kayak ngomongin mistis ya?
Sakura dan Kevin masih diperjalanan, entah nanti pulangnya dia bakal dimarahi atau disidang sama guru-guru disana gara-gara menghilang setengah hari.
Guru-guru pada gak tau mereka menghilang setengah hari, dan untungnya lagi cuma Justin aja yang tau mereka pergi jauh untuk melihat goa. Sekarang udah sore banget kira-kira udah jam limaan. Dan juga abis ini Session ke tiga bakalan mulai. Sakura dan Kevin langsung menuju ke Aula dengan tampilan apa adanya.
###
“Yeee... siapa yang sadako?? Loe kali tuh! Narik tangan orang sembarangan, ngomong dulu ngapa!!”
“Ya di kamar lah! Ngapain gue bawa-bawa ke acara api unggun!!”
“Yaahh!!” Kevin menggaruk-garuk kepalanya yang gak gatal “Tapi ini penting banget!! Ambil gih sana !”
“Eh loe tuh siapa sih? Juragan gue? Gue bukan pembokap loe tau!! Main nyuruh-nyuruh aja!”
“Emangnya mau diapain sih?”
“Gini nih...” Kevin mengajak Sakura ke arah belakang pohon cemara di sekitar api unggun. “Gue ingin kasih unjuk buku itu ke guru bahasa, mungkin aja dia tau artinya!”
Sakura menatap wajah Kevin dengan tampang yang heran banget. “Loe tuh gila apa ya? Bahasa aneh kayak gitu kayaknya guru bahasa kita gak bakal bisa deh menerjemahinnya!!”
“I want to try!!” Kevin memohon-mohon dengan sangat ke Sakura yang memasang muka rada jutek karena dipaksa.
“Oke, tapi loe temenin gue ya! Jalanannya gelap baget soalnya!!”
“Bu... bukan itunya! Gue takut diganggu sama yang gak kelihatan tauk!!”
“Oooh, jadi loe takut sama yang begituan. Kok loe gak takut saat masuk goa yang ada di hutan itu?”
“Itu masalahnya lain! Udah, jadi gak nih?”
“Ayo !” dengan langkah yang tetap dan tepat, Kevin dan Sakura menuju pondok Shopia nomor 203. Dimana si Sakura, Astrid , dan Mifuelle bertempat tinggal sementara disana.
Melewati jalan-jalan yang gelap dan rada menyeramkan sambil mendengarkan bunyi kodok yang terdengar jelas banget ini membuat Sakura rada takut. Mybe dia gak pernah ngerasain berada di situasi begitu.
Jreeenngg, gak kerasa pondok Shopia sudah ada di depan mata. Kevin menunggu Sakura di depan pintu kamarnya. Sakura masih menggratak tasnya. Tarraaa!!! Buku kuno yang terdapat gambar lingkaran sihir di bagian tengahnya sudah diketemukan Sakura.
Dibukanya lagi buku tersebut. Sakura yang sedang mengecek tulisan yang tadi disebut oleh Sakura dan Kevin tiba-tiba menghilang. Sakura segera memberitahukannya ke Kevin . Kevin juga menunjukkan reaksi terkejut yang tak kalah samanya dengan Sakura.
“Kok bisa?” Kevin mulai bingung. “Mana gue tau! Gue gak pernah buka buku ini lagi!”
“Jangan-jangan dihapus sama Astrid lagi.”
“Mana mungkin Kev!! Gue yakin tadi tulisan pake tinta!!”
“Tapi, kok bisa hilang begini. Mana gue belum hafal tuh tulisan lagi!”
Glek, Sakura mulai merinding. Ada sesuatu yang aneh disini... batin Sakura mulai memprediksi.
###
“Ra, loe kemana aja sih hari ini! Gue gak ngeliat loe dimana-mana! Di acara api unggun juga cuma sebentar abis itu juga menghilang!” Astrid mengomel, tapi Sakura menghiraukannya.
“Astrid , Please don’t be angry. Aku tambah bosan nih! Because, Yuushokugo terebi de maenichi sinetron o mimasu! -Karena, Aku setiap hari setelah makan malam pasti nonton sinetron di TV!-”
“Duuuuhhh!!!! Stoopp!!! Kalian berdua tuh bikin gue tambah pussiiing tau gak! Gue pengen nyantai nih!!! Seharian ini gue di bebani sama hal yang berat banget!!!”
“Iya... gue ngerti,” Astrid membalasnya dengan nada jutek tapi rada nyesel juga.
“Yap , I understood!!”
Mifuelle yang gak tahan suasana hening langsung ngobrol sama Astrid . Karena terbawa suasansama Astrid . Karena terbawa suasana, Astrid dan Mifuelle tertawa lebar sampai suara mereka mengganggu Sakura.
Sedangkan di tempatnya Kevin , dia masih asyik dengan discmannya. Kevin juga memainkan mainan di hapenya. Hape Kevin bermerk Nokia N 91. Itu juga boleh menang dari suatu perlombaan di sebuah majalah.
“Vin, loe gak tidur? Besok bangun pagi tauk! Ntar matanya berkantong loh!!” ini namanya Jorshello biasa dipanggil Jorsh. Namanya sih kelihatan cakep tapi orangnya tuh cewek banget!
“Yaelah, kantong mata aja dipikirin. Lagian Kevin kalo udah denger discman gak bakal denger yang lain!!” kalo yang ini playboy kelas kakap, namanya Rian.
Well, we come back to shopia room! Astrid dan Mifuelle ternyata nemuin buku tua yang ada lambang sihirnya itu di bawah bantalnya Sakura!
Dengan naluri kepenasarannya, mereka membuka buku tersebut dan ternyata...
###
Matahari sudah menembus kaca kamar yang sekarang lagi ditempati oleh Sakura. Seperti biasanya Sakura pasti gak bakal bisa bangun gara-gara bantal yang masih nyatu banget sama kepalanya. “Ehhh, Trid, Fuelle! Tutup hordengnya donk!!”
Tak ada jawaban... hordengnyapun masih terbuka. “Triidd, Fuellee!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar