Kamis, 01 April 2010

BUNGA SAKURA UNTUK SAKURA PART 8 [novel gagal gw]

Sakura mulai jengkel! Mungkin gara-gara mimpinya di ganggu sama cahaya itu kali ya??
“Astrriiid!!!” Sakurapun bangun dengan pelan, dilihatnya sekeliling. Berpikirlah dia sejenak.
“Haahhh??? Ini dimanaa???”
Dilihatnya keluar jendela. Semua orang yang ada di luar memakai baju yang mirip seperti di game-game, aneh-aneh semua!! Sakura mulai membuka kamar pintunya. Pelayan yang merasa heran dengan kedatangan orang asing dan bajunya yang asing juga mulai berbisik-bisik. Sakura juga merasa heran dengan keadaan dirinya. Sakura berlari-lari ke koridor per koridor. Rumahnya mewah! Mirip istana tapi desainnya sama seperti rumah zaman sekarang!
Duukk, Sakura bertabrakkan dengan seorang cowok yang memakai jaket hijau dan berbaju biru. Dibukanya mata Sakura untuk melihat cowok itu. Dan cowok itu adalah...
Kevin? Kok loe juga ada disini?”
“Hah? Loe Ra? Gue juga aneh kok saat gue bangun dari tidur keadaanya udah aneh begini!!”
Sakura berfikir sejenak “Vin, mungkin aja ini reaksi dari buku itu! Tapi apa maksud dari semua itu??”
Kevin mengangkat bahu. Semua pelayan dan juga orang yang ada di sana masih berbisik-bisik.
“Kakak!! Kakak siapa? Kok tampilan kakak aneh sih?” seorang gadis kecil berkuncir dua memakai pita besar berwarna biru juga membawa kucing yang dikalungi lonceng tersebut tiba-tiba menyahut Sakura dan Kevin.
“Duh! Tuan putri bahaya!! Mungkin mereka dari ras Gerenica!! Bisa bahaya!” seorang pelayan mencoba menghindari gadis kecil itu dari Sakura dan Kevin.
Tapi Syarin pingin tau asal-usul mereka!!”
Ooohh, anak ini namanya Syarin. Berani juga ya dia?!! Tapi yang paling aneh, kok mereka pakai bahasa gue sih? Batin Sakura mulai bertanya lagi
“Syarin kakak boleh tau gak? Kira-kira ini dimana ya?”
“Ooh, ini di negara Geufinia. Terletak di benua Laurasia! Masa kakak gak tau sih? Kakak berasal dari mana?”
“Sudahlah tuan putri bahaya! Mereka orang asing!”
“Mbak, kami mohon mbak jangan takut sama kami. Kami orang baik-baik kok!” Kevin menerangkan.
“Kev, Geufinia itu dimana ya? Emangnya ada benua Laurasia?” Sakura berbisik kearah Kevin.
“Mana gue tau! Gue kan bukan paranormal!!”
Sakura berfikir sejenak, “Eh, buku sihirnya loe bawa gak?” Kevin mulai menunjukkan reaksi kritisnya.
Sakura menggeleng. “Mana sempat!! Gue aja gak bawa apa-apa ke sini!”
Pelayan yang ada di rumah mewah ini tiba-tiba bersujud. Seorang cowok yang bertampak seperti bodyguard mengawali seorang wanita berpakaian ‘wah’ dan wajahnya yang cantik sekali. Sakura dan Kevin bingung. Seorang wanita itu menghampiri Kevin dan Sakura dengan tatapan mengherankan. “Siapa kalian? Memasuki kerajaan Geufinia dengan sembarangan!”
“Maaf, kami juga tidak tau mengapa kami ada di sini?!”
Wanita itu serasa berfikir sejenak. “Hmm, jangan-jangan kalian pencuri harta berharga kerajaan Geufinia?”
Sakura bingung, “Maksud beliau, buku tua itu?”
Wanita itu memancarkan wajah terkejut, tanpa pikir panjang dia langsung memanggil pengawal-pengawal untuk menangkap Sakura dan Kevin. Sakura mulai memberontak, Kevinpun juga memberontak. Tapi apa daya, mereka dimasukkan ke dalam ruangan kosong yang mirip penjara. Tapi tertutup semua, hanya ada celah kecil diatas untuk udara dan pintu yang ada kacanya.

###

“Baginda, apa yang akan baginda perbuat atas tahanan pencuri itu? Sepertinya mereka tidak mengetahui apa-apa.” Seorang penasihat berbicara kepada seorang ratu -wanita yang tadi menyerahkan Kevin dan Sakura ke dalam penjara-.
“Tapi bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui apa-apa? Mereka telah mengucapkan kata-kata yang ada di buku keramat negara Geufinia! Anda tahu bukan? Kalau kata-kata itu disebut berarti akan mendatangkan musibah di negara Geufinia ini!”
“Tapi baginda, sebaiknya anda bertanya dulu kepada mereka! Mereka asing di mata kita! Kita harus menyelidikinya lebih lanjut.”
Sang ratu mulai berfikir. Seorang ratu negara Geufinia, pusat perkotaan di benua Laurasia bernama Ratu Cecille. Seorang ratu yang sudah memerintah negara Geufinia selama dua puluh tahun ini adalah ratu yang paling bijaksana dan terhebat sebenua Laurasia.
Benua disini terbagi dua, yang pertama Laurasia. Benua yang selalu mengambil positif dari segala musibah atau tantangan. Benua yang selalu mementingkan kerjasama antar individual ataupun berkelompok. Yang intinya tidak akan ada huru-hara disini.
Yang kedua benua Gondwana, dimana terdapat ketidak-adilan di sana-sini. Ibukotanya Gerenica, hampir sama duplikatnya dengan Geufinia.
Sedangkan suasana di penjara yang kini dipenghuni seorang cowok dan seorang cewek ini masih aja adu mulut.
“Argghh, loe sih Kev! Gara-gara loe gue jadi sengsara begini nih! Satu sel lagi sama loe! Iiihhh mending gue di penggal daripada gue satu sel sama loe!!”
“Sama, gue jijik se sel ma loe. Ntar loe knapa-knapa gue yang disalahin. Tapi bagus deh, loe aja yang dipenggal daripada gue. Ntar cewek-cewek di sekolah gak mau sama gue lagi gara-gara kegantengan gue dipenggal!”
“Iiihh, amit-amit cabang bayi deh! Loe kan yang udah ngajak gue ke goa nggak jelas gitu! Gara-gara tuh buku gue gak bisa ketemu my sweet darling lagi!!”
Kevin kaget. Sweet darlingnya Sakura? Batin Kevin mulai bertanya. “Siapa?”
“Loe gak perlu tau pokoknya kalo gue gak bisa balik loe yang harus nanggung semuanya! Titik!!”
“Yeee, sewot! Lagian siapa yang suruh baca tuh tulisan gak jelas? Mungkin aja itu penyebabnya.”
“Tapi ujung-ujungnya loe juga kan yang salah!!”
Sakura dan Kevin memalingkan wajah berlawanan dengan wajah yang memancarkan ‘MF’ -Musuh Forever-
Keadaan mulai hening. Sakura duduk di pojok sebelah kiri belakang sedangkan Kevin di dekat pintu masuk. Sakura mulai menunjukkan muka BTnya. Sedangkan Kevin...
“Eh mak lampir, cembetut aja.”
“Kenapa gak suka?”
Kevin menghela nafas, “Jutek banget sih loe!”
“Yee... yang jutek siapa, yang heran siapa.”
Keadaan hening lagi. Paling Cuma terdengar suara kuda, suara orang-orang yang lagi berjualan, dan kereta kuda di arah ventilasi kecil diatas. Sakura memegang perutnya yang mulai keroncongan. Kevin yang melihat itu hanya memperhatikannya.
Cklek, tiba-tiba pintu terbuka. Kevin dan Sakura melihat kearah pintu tersebut.
Seorang anak kecil yang berkuncir dua dan memakai pita besar tersenyum kepada penghuni sel disitu. “Kakak!! Syarin udah bebasin kakak! Boleh gak Syarin ikut sama kakak? Syarin bosan di sini terus!!”
“Tapi kemana? Sakura dan kakak gak tau jalan di daerah sini!”
“Tapi kakak bukan dari negara Geunica kan?”
“Kita bukan berasal dari mana-mana. Kita disini gara-gara buku yang diketemukan di goa.” Sakura memperjelaskan.
“Jadi kakak berdua ini...” Syarin berfikir sejenak. “Ayo ikut Syarin ke suatu tempat! Syarin ingin mempertemukan kakak sama yang buat buku itu!”
Tangan Sakura dan Kevin ditarik oleh Syarin menuju tempat yang kecil dan sempit. Masih di kawasan penjara sih tapi suasananya lebih angker dan menyeramkan. Seberkas cahaya muncul di sebuah pintu yang ukurannya kira-kira hanya 135 cm. Kalau Syarin sih pas tapi Sakura dan Kevin harus nunduk dulu jadi butuh waktu rada lama. Dibalik pintu kecil tersebut terlihat perumahan yang agak kumuh. Pakaian yang dipakai warga situ juga terlihat sangat sederhana. Syarin masih saja menarik tangan Sakura dan Kevin. Orang-orang disana pada memperhatikan Sakura dan Kevin yang ditarik-tarik oleh Putri dari kerajaan Geufinia.
Sakura dan Kevin masih bingung. Siapa yang akan mereka temui dan untuk apa mereka di sini. Kevin dan Sakura masih menganggap ini khayalan, yang kebetulan mimpinya lagi sama.
Sesampai di sebuah tempat, dimana halamannya itu hijau membentang menerobos tempat kumuh tadi. Sakura dan Kevin sempat takjub dengan keindahannya tersebut.
“Rin, kita mau dikemanain sih?” Sakura mulai memberanikan diri untuk bertanya. Syarin berpaling ke arah Sakura, sambil tersenyum ia katakan “Rahasia...!”

###

Perapian yang hangat membuat tubuh Sakura yang tadinya dingin menjadi hangat kembali. Kevin yang asyik melihat sekitar rumah tua yang ditunjuk syarin itu. Syarin bertampang seperti sedang mencari-cari seseorang. Ia memanggil-manggil nama tersebut dengan bahasa yang asing didengar Sakura.
Sakura hanya termenung melihat api yang berada di perapian tersebut. Terkadang matanya mengarah ke sekitar ruangan yang sedang ditempati sekarang. “Kevin,” panggil Sakura dengan suara damai.
“Kenapa?” jawab Kevin dengan suara damai juga. “Gue jadi ill-fell nih disini. Loe musti cepat-cepat cari jalan keluarnya! Kalau nggak, gue bakal lapor polisi setempat.” Timpal Sakura dengan cepat.
“Yeee, mikir dong mbak. Disini mana ada polisi? Yang ada plajurit-plajurit kerajaan yang seperti orang yang nahan kita tadi.” Kata Kevin dengan nada suara yang meledek.
“Hiiihh, pokoknya kalau ada apa-apa loe yang gue incer! Loe yang gue cari-cari dan kudu bertanggung jawab! Gue nggak mau rugi tau gak?!”
“Ih, bodo amet deh.”
Tampang Sakura semakin memerah. Tangannya sedikit mengepal, raut tampangnya bertekuk-tekuk. Ruangan yang sekarang Kevin dan Sakura tempatin menjadi ribut karena pertengkaran mereka. Syarin tetap masih sibuk dengan urusannya, gak ada waktu buat melerai mereka berdua.
“Heeeeiii!! Siapa sih yang berisik jam segini? Aku masih ngantuk tau!” suara asing yang berasal dari salah satu bawah meja di ruangan yang ditempatin Sakura dan Kevin, membuat Sakura dan Kevin berhenti bertengkar. “Oh, disitu kamu rupanya!” Syarin menuju ke bawah meja yang bilamana tadi terdengar suara yang asing didengar.
Syarin menarik-narik seseorang dari arah bawah meja tersebut. Sakura dan Kevin hanya tercengang melihatnya. “Ayo dong! Ada tamu yang ingin menanyakan buku itu!” Syarin menjelaskan. “Ahh!! Malas ah, aku udah PW –Posisi Wuenak- nih! Lagian masih malam kan?” balas orang misterius itu.
Sakura dan Kevin saling berpandangan heran melihat Syarin yang sedang asyik mengajak seseorang yang sedari tadi sedang ada di bawah kolong meja.
“Ayolah... Ini tuh sudah siang!! Ayo!” nada Syarin makin memaksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar